NASIONALNEWS.id KOTA TANGERANG – Ibnu Jandi, orang yang ditunjuk menjadi wasit dalam serah terima aset dari Perumdam TKR Kabupaten Tangerang ke Perumda TB Kota Tangerang. Dirinya geram saat mengetahui adanya pertemuan antara dua perusahaan air tersebut dengan BPKP Banten, Ibnu Jandi menduga adanya persekongkolan jahat.
“Saya agak marah. Saya menduga, pertemuan itu adalah membahas persoalan masalah utang-piutang yang konon hampir 42 miliar,” kata Ibnu Jandi, saat ditemui di Kampung Ping, Kamis (21/8/2025).
Ibnu Jandi menduga Pertemuan tersebut, sebagai upaya meringankan hutang Perumda TB Kota Tangerang.
“Sehingga seakan-akan, ada kompromi kalau tagihan ini, dengan menggunakan tangan BPKP menjadi berkurang. Jangan-jangan, pengurangan itu (hutang-red) menjadi sukses fee, bagi para pihak. Menurut saya adalah kesepakatan jahat,” jelas Jandi
Jandi melanjutkan
” Konon katanya, juga membahas persoalan serah terima sambungan langsung (SL), dan pelanggan. Saya ini masih jadi wasit aset. Ya (seperti maling). ini semacam kongkalingkong, konspirasi jahat. Modusnya apa? Modusnya jangan-jangan pat-pat gulipat lagi,” tambah Bang Jandi lagi.
Perumda TKR-TB dituding tidak lagi menganggap dirinya sebagai wasit yang ditunjuk Wali Kota Tangerang saat itu Arief Wismansyah, dan Bupati Ahmad Zaki Iskandar.
“Dan di pertemuan tanggal 21 Agustus ini, saya sangat tersinggung dan saya sangat marah. Perumda TB Kota Tangerang sudah tidak punya adab,” .
Jandi meminta BPKP tidak membuat kebijakan yang merugikan Perumdam TKR
” agar tidak melakukan kebijakan-kebijakan yang merugikan Perumda TKR Kabupaten Tangerang. Saya berharap bahwa Perumda TKR Kabupaten Tangerang, jangan menyerahkan 50 ribu pelanggan tersebut,” ungkap Bang Jandi lagi.
Sebelumnya, Ibnu Jandi dengan tegas menolak penyerahan aset berikut pelanggan Perumdam TKR, lantaran Perumdam TB milik Pemerintah Kota Tangerang, belum juga mampu menyelesaikan permasalahan air bersih.
Menurut Ibnu Jandi, selama 5 tahun sejak naskah perjanjian serah terima aset pada 2020 lalu, Perumdam TB belum juga memiliki pengolahan air.
“TKR itu menyerahkan SL, atau sambungan langsung kurang lebih 70 ribu pelanggan (ke Perumdam Tirta Benteng). Sementara, Perumdam Tirta Benteng (TB) belum menyediakan olahan air bakunya. Kalau TKR menyerahkan, maka Perumdam TB mau dapat air dari mana?” Kata Jandi pada, Kamis 31 Juli 2025.