Yayasan Insan Murni Sejati akan Gandeng BNN dan Pemda Banten  Bangun Pusat  Rehabilitasi Narkoba

oleh -

NASIONALNEWS.ID  TANGERANG SELATAN – Yayasan Insan Murni Sejati rencananya  akan menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Banten untuk membangun Pusat Rehabilitasi  Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAFZA) sebagai upaya untuk mengatasi peningkatan angka  pecandu narkoba. Hal ini di katakan  pengusaha asal Malaysia yang sudah menetap di Indonesia selama 25 tahun, Prof. DR. Mohammad Fauzi, S.H., M.H.,  saat ditemui diacara rapat pembentukan pengurus di Pos Resto Graha Raya, Serpong Utara, Tangerang Selatan Kamis, (20/2/2025).

Acara yang digelar dengan cukup sederhana pada sore hari itu  mengukuhkan Prof. DR. Mohammad Fauzi, S.H., M.H., selaku  pencetus gagasan, sebagai ketua Pembina. Sentara  Ajun Gunawan, S.H. yang dipercayai sebagai Ketua Yayasan Murni Sejahtera. Hadir juga dari tim Lawyer, Buyung Ramadan, S.H., Fachri., S.H,  Faris, S.H, Fikri, S.H, Ferdinand M. Hutapea, S.H. dan Fearly, S.H.

Mohammad Fauzi ketika ditanya terkait pembentukan yayasan, dan rencana  membangun  Pusat Rehabilitasi Narkoba mengatakan, dirinya sangat prihatin dan sedih ketika Narkoba begitu mudahnya masuk ke Indonesia, dan penggunanya adalah anak muda dan remaja. Ia ingin korban-korban dari narkoba ini mendapat perhatian khusus untuk mencegah pengguna mengkomsumsi narkoba lagi. Diakui Fauzi, untuk menyembuhkan 100 % dari kecanduan narkoba tidak mudah, butuh waktu dan proses. Tapi dirinya yakin secara bertahap akan pulih kembali. Fauji menyebut, wilayah Banten adalah daerah yang mudah dilalui oleh bandar-bandar narkoba dari luar negeri, seperti Malaysia, Thailan, Filiphina dan juga dari kawasan Asia.  Banyak akses yang bisa dilalui dan masuk ke wilayah ini. Menurutnya Banten dekat dengan Bandara Soekarno Hata dan pelabuhan. Untuk itu, ia dan teman-temannya ingin mendirikan pusat Rehabilitasi NAFZA di wilayah Banten.

“ Saya sangat prihatin dan sedih narkoba begitu mudah masuk ke Indonesia. Dan penggunanyapun rata-rata diusia 30 tahun kebawah, bahkan remaja dan anak-anak. Saya agak sedih, karena anak-anak ini adalah penunjang, penerus generasi bangsa Indonesia,” ucapnya.

Fauzi juga  tidak akan khawatir jika terjadi konflik persaingan dengan tempat rehabilitasi yang sudah banyak berdiri di Indonesia khususnya di wilayah Banten. Ia menyebut sudah ada konsef yang akan dijalankan oleh yayasannya untuk menagani korban kecanduan narkoba. Fauzi juga berharap pemerintah pusat terutama BNN dan Pemerintah Daerah Banten mau bersinergi dangan pihaknya untuk bekerjasama guna membantu merehab korban kecanduan narkoba.

Adek S.

No More Posts Available.

No more pages to load.