NASIONALNEWS.id, JAKARTA – HMPV adalah infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang disebabkan oleh virus yang sudah ditemukan sejak 2001 di dunia dan sudah bersirkulasi sejak lama di dunia bahkan Indonesia. Walau berbeda family dengan influenzae, tapi gejalanya sama persis. Akan tetapi, pada orang dengan imunitas rendah seperti bayi, balita, anak, ibu hamil, lansia, orang dengan komorbid bisa menyebabkan sesak nafas karena pneumonia / bronkiolitis (anak), dengan tingkat fatalitas kematian yang amat rendah.
Mendiagnosis HMPV perlu PCR atau panel virus. Biasanya dilakukan di rumah sakit besar atau swasta untuk pasien umum non BPJS. Pada surveilans aktif dilakukan dalam surveilans ILI / SARI influenzae like illness / severe acute respiratory infection yang Kemenkes / Dinas Kesehatan tunjuk fasilitas sentinel yang rutin mengirimkan sampel ke laboratorium pemerintah untuk menentukan jenis-jenis varian virus penyebab ISPA tersebut (termasuk HMPV). ILI karena gejala ringan sampel dikirim oleh puskesmas dan SARI oleh RS yang ditunjuk pemerintah.
Belum ditemukan adanya kasus baru / kenaikan kasus HMPV ini dari hasil surveilans ILI / SARI tersebut.
Bagi orang dengan imunitas rendah, riwayat berpergian dari luar negeri utamanya China, dan mengalami gejala ISPA ringan atau berat (sesak nafas), sebaiknya diperiksakan panel virus penyebab ISPA/ PCR HMPV. Untuk menghindari penyebaran virus lebih masif dengan melakukan isolasi. Dan melakukan penyelidikan epidemiologi atau tracing pada kasus positif. Karena virus ini lebih mudah menular dari virus influenzae atau virus lainnya. Pengobatan sama saja dengan flu atau infeksi virus pada umumnya. Belum ada vaksin spesifik untuk HMPV.
Cara penularan HMPV sama dengan flu pada umumnya secara airborne / aerosol dan droplet. Pencegahannya dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat setiap hari. Bersih diri dan bersih lingkungan.
Bersih diri rajin 3M: mencuci tangan dengan 6 langkah menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik, memakai masker dan menjaga jarak di keramaian.
Bersih lingkungan dengan rajin membersihkan permukaan benda, menjaga ventilasi cahaya dan udara di rumah atau sekolah atau baik di kantor.
Pola hidup sehat untuk menjaga imunitas tetap baik agar virus atau kuman lainnya tidak mudah masuk ke dalam tubuh dengan CERDIK & CERIA setiap hari.
Cek Kesehatan Secara Rutin
Pemeriksaan tekanan darah, gula darah, lingkar perut, BB, TB, indeks massa tubuh, faktor risiko kanker dan rokok, dll GRATIS 6 bulan sekali di puskesmas atau posyandu terdekat
E: enyahkan asap rokok (baik perokok aktif dan pasif sama-sama membahayakan kesehatan pertumbuhan termasuk anemia dan stunting, perkembangan, mental emosional, dan kognitif)
R: rajin aktivitas fisik 20-30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu. Rajin aktivitas fisik 30 menit dalam sehari, 5 kali dalam seminggu. Aktivitas fisik dapat mengeluarkan hormon endorphine yang memicu rasa senang, bahagia, antistress, dan lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Studi menyebutkan aktivitas fisik rutin minimal 6.000 langkah per hari dapat menghindari risiko terkena penyakit jantung dan serangan jantung di kemudian hari. Bisa diperoleh juga dengan melakukan olahraga murah berjalan kaki / lari / jogging, aktivitas olahraga aerobik lainnya seperti treadmill, sepeda statis, bersepeda, berenang, senam, yoga, menggunakan transportasi publik, dll.
D: diet / makanan seimbang dengan konsumsi sayur dan buah 3-5 porsi sehari dan batasi konsumsi gula, garam, lemak (GGL) karena berbahaya bisa menyebabkan obesitas dan penyakit kronis (silent killer / mother of disease darah tinggi dan kencing manis). Konsumsi gula maksimal 4 SDM, garam 1 SDT, lemak 5 SDM dalam sehari sudah termasuk cemilan dan makan wajib. Isi piringku setengah piring sayur dan buah, setengah lainnya karbohidrat dan lauk
I: istirahat / tidur cukup 7-8 jam per hari
K: kelola stress dengan baik dengan menyalurkan hobi, family time, beribadah
CERIA singkatan dari:
1. Cerdas intelektual, emosional dan spiritual
2. Empati dalam berkomunikasi efektif
3. Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan
4. Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan
5. Asah asih dan asuh dalam keluarga dan masyarakat
Penting deteksi dini penyakit jika sdh diobati 2-3 hari sendiri di rumah tidak membaik, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat / dokter utk pengobatan & diagnosis lebih lanjut