NASIONALNEWS.ID, LAMONGAN – Banyaknya Industri di Kota Gresik, Jawa Timur, namun tidak sepadan dengan yang dirasakan warga masyarakatnya. Karena masih banyak pengangguran. Oleh sebab itu GenPATRA akan melakukan aksi demonstrasi turun ke jalan dengan ribuan massa.
Sebelumnya, GenPATRA tidak henti-hentinya mengajak seluruh rakyat Gresik untuk bersatu. Sudah ber tahun-tahun beliau edukasi dari desa ke desa, dari kaum jalanan hingga kaum kantoran, dengan Visi & Misi wong Gresik dilarang kelaparan di negeri sendiri.
Ketua GenPATRA Ali Candi menyampaikan Syukur dan Alhamdulillah, mayoritas warga Gresik mendukung dan siap lanjutkan aksi turun jalan menunggu komando Genpatra yang saat ini Gresik adalah kota produksi yang di naungi pabrik-pabrik.
“Namun mayoritas rakyat pengangguran, pekerja hanya untuk orang-orang luar gresik, apalagi dengan adanya Proyek Internasional’ freeport KEK JIIPE yang jadi kebanggaan Pemerintahan Pusat,” tutur ketua GenPATRA Ali Candi.
Lanjut Ali, namun bertolak belakang dengan keadaan yang sesungguhnya, Perda menginginkan 60 persen pekerja dari pribumi gresik, tapi pihak Pemerintahan Provinsi seakan enggan untuk mendukung Perda tersebut, bagi GenPATRA Perda maupun kesepakatan-kesepakatan lokal tidak berlaku dan terbantahkan dengan aturan-aturan KEK,.. Oleh sebab itu GenPATRA mempunyai agenda besar-besaran, mengajak semua rakyat Gresik bersatu untuk turun jalan dan menduduki kawasan KEK JIIPE.
“Kita akan berkemah dan bermalam meskipun berbulan-bulan sampai tuntutan kami mempunyai kesepakatan yang kuat dari pihak-pihak perusahaan di dalam kawasan KEK JIIPE, kususnya untuk freeport Indonesia, mereka gemar berteori jahat agar rakyat Gresik tidak bisa bersatu degan mengembor-gembor kan ring 1 milik segelintir desa, padahal bicara pengangguran semestinya yang masuk ring 1 adalah, seluruh rakyat Gresik yang membutuhkan pekerjaaan.
Kecuali prihal CSR atau sumbangan-sumbangan lainnya, itu hak desa-desa yang terdampak,” cetusnya.
Ali menambahkan, oleh karena itu pihaknya akan menuntut pada pihak-pihak yang dikawasan KEK JIIPE dengan aksi turun jalan menduduki KEK JIIPE, tidak pulang sampai tututan di kabulkan.
“Tuntutan kami sebagai berikut :
1. Jalankan Perda no 7 thn 2022.
2. Perengkrutan tenaga kerja wajib mengetahui dan melibatkan semua desa-desa di Gresik.
3. Apabilah pihak freeport KEK JIIPE tidak mampu melaksanakan tuntutan rakyat, sesuai cita-cita Presiden mengentaskan pengangguran di Gresik dan dapat mengentaskan kemiskinan. MAKA pihak freeport KEK JIIPE juga perusahaan-perusahaan yang lain berada di KEK JIIPE bersedia untuk hengkang dari Kota Gresik. Kami tidak butuh polusi dan penambahan kemacetan di kota ku. Haii tuan rumah yang goblok diam rumahnya di jarah tamunya,” tegas Ali.
Sementara GenPATRA Lamongan yang diketuai Tain Jaya juga sepakat dan dukung aksi lanjutan yang akan digelar di Gresik.
“Saya selaku anggota GenPATRA Lamongan mendukung sepenuhnya apa yang akan dilakukan GenPATRA Pusat,” ucap Tain Jaya ke Nasionalnews.id Minggu (25/6/2023) di markas GenPATRA Pusat.
Sholichan