NASIONALNEWS.ID, BANJARMASIN – Atlet-atlet dari kontingen Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI DKI Jakarta masih harus berjuang keras untuk merebut medali dari Porwanas XIV Banjarmasin, Kalsel. Hingga usai persaingan hari kedua perburuan medali, Kamis (22/8/2024), atlet-atlet Siwo PWI Jaya belum menggapai medali.
Ini juga karena belum satu pun tergelar babak final dari berbagai cabor yang diikuti atlet Siwo PWI Jaya. Kesempatan untuk langsung bersaing merebut medali, dari cabor atletik nomor lari 3000 meter, gagal diikuti Bukti ‘Coki’ Sihotang setelah nomor tersebut diputuskan ditiadakan.
Nomor lari 3000 meter itu sedianya dilombakan Kamis sore di lintasan Stadion Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Sebanyak 16 peserta sudah siap tampil, termasuk Coki. Namun, mayoritas peserta belakangan menolak keberadaan Margiono, peserta asal Jabar.
Margiono sebenarnya sudah ditolak untuk berpartisipasi saat pertemuan teknik, Rabu (21/8). Namun, namanya belakangan tercantum sebagai peserta, atas keputusan Dewan Hakim.
Keputusan Dewan Hakim itulah yang kemudian digugat oleh mayoritas peserta. Akhirnya, setelah protes keras itu, pentas lari 3000 meter tersebut dibatalkan.
Kontingen Siwo PWI DKI Jakarta masih berjuang di cabor bulutangkis, biliar, catur, domino, dan tenis lapangan, kendati diperkirakan sulit merebut medali emas.
Peluang merebut medali dari cabor yang paling diharapkan, futsal, sudah terkubur. Tim futsal Siwo Jaya yang bertarung di kelompok usia di atas 41 tahun sudah terhenti langkahnya di babak perempat final, Kamis siang di Indoor Futsal Borneo.
Achmad Faruk dkk diluar dugaan dipermalukan tim tuan rumah Kalsel dengan skor telak 0-4, melalui gol-gol Heryadi, Adrian Abi, Suhendar dan Robi Sudirman.
“Mohon maaf kami gagal memenuhi harapan,” ujar Achmad Faruk seusai pertandingan.
Tim futsal Siwo PWI Jaya sebenarnya sangat diperhitungkan, karena reputasi tim sepak bolanya selama ini di Porwanas. Apalagi, Faruk dkk sebelumnya tampil mengesankan dengan memukul Sumut 2-0 dan Kalteng 4-1 untuk menjuarai penyisihan Grup A. Sebaliknya, justru Kalsel yang tampil buruk di babak penyisihannya, menyerah 0-2 dan 1-3 pada Lampung.
Peluang merebut medali masih terbuka dari cabor catut. Kuartet Hari Buhari, Ramses Manurung, Afriadi dan Gani di babak empat Kamis sore menggilas Bengkulu dengsn skor telak 4-0. Namun, di babak kelima mereka harus mengakui keunggulan tuan rumah Kalsel 1-3.
Dari cabor bulutangkis, masih ada peluang dari nomor perorangan yang mulai dimainkan Jumat (23/8). Peluang untuk menuai prestasi dari nomor beregu sudah kandas setelah duet Siwo PWI Jaya menyerah 0-2 pada Jatim.
Di cabor tenis perorangan, dua ganda tim Siwo Jaya maju ke babak perempat final. Yakni, Agung/Puji di kategori usia 40 tahun ke atas dan duet Marthen Selamet Susanto/Daryadi.
Agung/Puji mengalahkan lawannya Syamsul/Nasrudin (NTB) dengan skro 8 -1. Sementara, di kategori usia bawah 40 tahun duet Marthen/ Daryadi maju perempat final setelah mendapat bye.
Dari pentas domino yang dimainkan di Aula Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalsel, sepanjang Kamis digelar persaingan nomor Berdikari/ Perorangan Terbuka. Penerus Bonar yang menjadi wakil Siwo PWI Jaya harus terhenti di babak 16 besar.
Bonar masuk ke 16 besar setelah mendapatkan poin 13 dari tiga game yang diikuti 32 perwakilan setiap provinsi. Namun, di 16 besar, Bonar tertinggal dalam perolehan poin saat menghadapi lawan-lawannya da
Riau, Kepulauan Riau dan Jatim.
Jumat (23/8) digelar persaingan nomor Berpasangan Terbuka, dengan kompetitor Muhadjar & Budi Utomo. Lalu, Nomor Berdikari/ Perorangan Terbuka, Sabtu (24/8), kembali Penerus Bonar yang tampil. Terakhir,
Nomor Berpasangan Tertutup, Minggu (25/8) Penerus Bonar dan Budi Utomo.
“Saya mengapresiasi perjuangan teman-teman. Masih ada kesempatan dari nomor-nomor lainnya,” ujar Ferry Edyanto, manajer tim domino Siwo Jaya.
Dari cabor billiar, Tim DKI yang turun di nomor Double Bola 9 lewat Ajay dan Amrozi tampil apik saat bertemu tim Siwo Aceh di partai perdana.
Di awal game pembuka, Ajay dan Amrozi yang sempat tertekan lewat permainan lawan, mampu membalikkan keadaan. Pelan tapi pasti Ajay Amrozi memimpin memenangkan tiap game hingga menutup laga pembuka dengan skor 4 – 0.
Di partai kedua, modal kemenangan atas Aceh rupanya tak membuat duet Siwo DKI lebih trengginas saat bertemu Kalteng. Duet Ajay Amrozi dipaksa menyerah 0 – 4 oleh Kalteng yang menurunkan Julius Sinaga dan Martinbo Tambunan.
Selain kalah kelas dalam permainan lawan. Amrozi sepertinya demam panggung. Dia sering melakukan kesalaha di bola bola yang seharusnya masuk. Sebaliknya lawan bermain bagus, dan selali menempatkan bola bola susah bagi tim DKI,” kata Antonius Bramantoro selaku manajer Biliar Siwo DKI.
Biliar DKI masih ada harapan untuk meraih medali lewat nomor perorangan Bola 8 yang akan berlangsung hari Jumat besok.
Kamis ini juga sudah ditandingkan cabor tenis meja untuk Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI). Dua atlet IKWI PWI Jaya, Kestimona Sinaga dan Nurul Hidayati, berlaga melawan atlet IKWI Kaltim.
“InsyaAllah kita masih punya peluang untuk membawa pulang medali, persaingan masih berlangsung,” ungkap Chef de Mission (CdM) kontingen Siwo Jaya, Yusuf Ibrahim.
Penampilan kontingen Siwo PWI DKI Jakarta di Porwanas Banjarmasin didukung oleh KONI DKI Jakarta, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Djarum Foundation, Mitra Adi Perkasa, KSAD, BNN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, DRX, Polda Metro Jaya, Kapolres Bandara, Kapolres Jakarta Pusat, Kapolres Jakarta Utara, Dispora DKI Jakarta, Eka Putra Wirya, Persija, Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), PB PBSI, Specs, Flypower, Sportify, FSMI, Akurat.co, Berita Indonesia Link, Siloam Hospitals dan Nendia Primarasa.