NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Mahasiswa berbagai jurusan dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, implementasikan ilmu yang didapat dengan melakukan Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) dengan Mengajar di sekolah dasar negeri (SDN) yang berada di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Selasa (13/8/2019).
Dengan konsep belajar sambil bermain berbasis kelas kegiatan ini bertempat di SDN 01, SDN 02 Kedaung Wetan Baru dan SDN 05 Kedaung Wetan yang dilakukan secara bergantian selama 3 hari.
Koordinator KKK, M Saiful Arifin dan Farizal mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana mengenal lingkungan sekolah yang ada di kelurahan Kedaung Wetan juga sebagai sarana berbagi ilmu antar mahasiswa, siswa dan guru disana.
“Kami memilih materi meliputi penanaman jiwa nasionalisme dan juga keterampilan untuk mengasah kemampuan siswa dalam berkreasi. Sasaran yang dituju adalah siswa kelas 2 hingga kelas 4 SD,” ucap Syaiful.
Perogram mengajar dari KKK UNIS membantu memberikan materi pada peserta didik melalui permainan yang dilakukan di dalam kelas, dengan pengkondisian kelas semua siswa duduk bersama. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran lebih dekat antara mahasiswa dengan siswa dan juga secara tidak langsung mengajarkan bahwa semua orang setara.
“Teknis pembelajaran yang dilaksanakan yaitu siswa diajak belajar mengenai salah satu materi yang sebelumnya dikonsultasikan pada walikelas, kemudian kami ajak siswa bermain dan membuat keterampilan untuk melatih motoric siswa,” tambah Farizal.
Kepala sekolah SDN 02 Kedaung Wetan, Nurhayati menyambut baik kegiatan KKK Mengajar ini, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan dan responsive baik dari guru dan siswa disetiap kegiatan.
“Dengan adanya mahasiswa KKK UNIS Tangerang ini sangat membantu kami dalam mengajar serta menigkatkan antusias anak murid dalam belajar dan memberikan warna baru dalam sistem pengajaran,” ujarnya.
Nurhayati menambahkan, bahwa program kegiatan ini berdampak pada semakin dekatnya mahasiswa dengan siswa-siswi SD sekitar dan juga menambah pengalaman langsung di lingkungan.
“Yang pasti akan dialami mahasiswa pendidikan sebagai calon pendidik di masa depan,” tutupnya. (Mustain)