NASIONALNEWS.id, PANDEGLANG -Polemik masuknya sampah dari luar daerah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, kian memanas. Penolakan bermunculan dari berbagai elemen masyarakat, khususnya kelompok pemuda setempat yang mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pandeglang agar segera turun tangan dan tidak bersikap pasif.
Penolakan tersebut mencuat setelah adanya kabar perjanjian kerja sama (PKS) antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dengan pemerintah daerah yang ada di Banten, salah satunya Tangerang Selatan.
Tokoh muda Pandeglang, Badri , meminta agar DPRD Pandeglang turun tangan menyikapi penolakan masyarakat tersebut
“DPRD Pandeglang seharusnya tidak tinggal diam. Ini persoalan serius yang menyangkut masa depan lingkungan dan kenyamanan masyarakat Pandeglang,” kata Badri, salah satu perwakilan Pemuda Koroncong, Minggu (3/8).
Badri menegaskan, masuknya sampah dari luar daerah Pandeglang akan memperparah kondisi TPA Bangkonol jika tanpa adanya pengelolaan yang terencana. Badri juga menyayangkan kebijakan yang tidak melibatkan masyarakat secara langsung hanya menguntungkan pihak tertentu.
“Kami minta DPRD segera memanggil pihak terkait, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, untuk membuka isi perjanjian secara transparan. Kebijakan publik harus terbuka dan berpihak kepada masyarakat, bukan malah menyusahkan,” tambahnya.
Badri mengancam , jika DPRD tetap bungkam dan tidak menunjukkan keberpihakan terhadap masyarakat, maka pihaknya akan terus melakukan pengawalan persoalan tersebut. dan akan melakukan aksi protes lebih luas.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris DPD Badak Banten Kabupaten Pandeglang, Moch. Saeful Falah, juga menyuarakan penolakan tegas terhadap rencana masuknya sampah dari Tangerang Selatan ke TPA Bangkonol.
“Kami melihat kebijakan ini tidak pro-rakyat dan tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang. Ini akan memicu polemik berkepanjangan dan kerugian ekologis,” ujarnya.
Saeful Falah juga menegaskan bahwa pihaknya siap menampung aspirasi warga dan akan turun ke lapangan apabila tuntutan masyarakat tidak direspons dengan serius.
“Jika diperlukan, kami siap menggelar aksi besar-besaran dengan mengerahkan ribuan anggota Badak Banten demi membela masyarakat Desa Bangkonol dan sekitarnya,” tegasnya.
Masyarakat menunggu angkah konkrit dari DPRD Pandeglang untuk menyikapi persoalan tersebut. Mereka berharap wakil rakyat benar-benar hadir sebagai pembela kepentingan rakyat, bukan sekadar menjadi penonton dalam kebijakan yang berpotensi merugikan warga Pandeglang.
( ARI )