Duet Maut Joko Anwar dan Perusahaan Film Hoollywood Bakal Suguhkan Film Berkelas Dunia.

oleh -
img 20241022 wa0030
Suasana press confrence film "Pengepungan di Bukit Duri" dihadiri oleh Darin Darakananda selaku Head of Central Scripted Series & Movies dari Amazon MGM Studios, Produser Joko Anwar beserta para pemain dan pendukung film tersebut di Epicentrum XXI Jakarta, Senin (20/11/24) sore.

Nasionalnews.id, Jakarta – APA jadinya jika dua perusahaan film terkemuka berkolaborasi dalam sebuah karya, tentu hasilnya sangat ditunggu para pecinta film dan pemirsanya.

Harapan dahsyat itu tentu bukan sekedar hayalan semata karena, sineas muda Joko Anwar asal Indonesia akan segera merealisasikannya.

img 20241022 wa0031
Sineas dan produser Joko Anwar menyatakan antusiasmenya yang tinggi saat bekerjasama dengan perusahaan film asal Amerika (Amazon MGM Studios) tersebut.

Bersama Come And See Pictures (perusahaan filmnya) dan Amazone MGM Studios (perusahaan film asal Amerika) Joko mengumumkan agenda kolaborasi kegiatan perfilmannya tersebut lewat film berjudul “Pengepungan di Bukit Duri” saat menggelar press confrence, Senin (20/10) siang di XXI Epicentrum, Jakarta

“Membuat film adalah sebuah privilege. Saya percaya setiap film adalah kesempatan yang sangat besar untuk menyuarakan sesuatu.
Seorang filmmaker harus sensitif terhadap sesuatu yang terjadi di masyarakat sehingga, setiap film dibuat bisa mencerminkan apa yang terjadi di masyarakat dan bisa dijadikan penonton untuk bercermin diri,” ujar Joko saat berprolog memperkenalkan aturan konsep film hasil karyanya tersebut.

Menurut Joko, setiap film yang dibikinnya harus assesible (bisa diakses) dan menghibur sehingga, apa yang akan dicoba sampaikan oleh sineas bisa sampai ke orang banyak. Dan dalam membuat film, Joko mengaku selalu merespon apa yang selalu dirasakannya saat berada di Indonesia.

Mulai dari keresahan terhadap kasta dalam profesi, rendahnya persiapan orang tua dalam memutuskan punya anak ataupun kebimbangan dalam beragama.

Semua keresahan hidup itu sudah diapliksikan Joko lewat beberapa judul film torehannya

“Saya juga percaya bahwa, sebagai sineas saya tidak boleh berada dalam comfort zone, baik cara bercerita ataupun dalam hal genre,” papar Joko lagi.

Dengan konsep kerja dan kedisiplinannya itu lah Joko akhirnya mampu menghasilkan banyak judul karya film seperti Janji Joni, Siksa Kubur, dll.

img 20241022 wa0039
Foto bersama para pemain, produser dan pendukung film “Pengepungan di Bukit Duri” di EPICENTRUM XXI Jakarta Senin (20/10/24)

Tercatat, Sebelum film barunya ini ditayang Joko sudah sepuluh kali sukses membuat film. Tiga diantaranya bergenre horor bahkan, Ia merasa dirinya telah diberi label sebagai sutradara film horor oleh banyak orang saat menggarap genre tersebut. Lewat film horor itu kerap membuat dirinya sukses dan terkenal.

Selain itu, film bergenre non horor seperti Gundala (2019), dll pun pernah digarapnya juga. Malah film Perempuan Tanah Jahanam sukses mendapat piala citra tahun 2020 kategori film dan sutradara terbaik.

Nah, setelah enam (6) tahun Joko memproduksi dua genre film tersebut kini, dirinya tertarik untuk membuat satu film bergenre berbeda dengan apa yang pernah diproduksinya.

“Saya mencoba akan membuat film dengan genre yang lain. Dengan setting cerita yang belum pernah saya eksplorasi sebelumnya yaitu setting sekolah menengah atas atau SMA,” imbuh Joko.

Dulu Joko sempat populer sebagai sineas uang selalu berkiprah pada film-film bergenre horor seperti Pengabdi Setan, Pengabdi Setan 2 Communion (untuk Rafi Film) dan Siksa Kubur.

Untuk film terbaru ke-11-nya ini oleh Joko diberi judul “Pengepungan di Bukit Duri”

Film ini mengambil latar belakang pada tahun 2027, ketika situasi di Indonesia bergolak. Penggambaran situasi dan kondisi masyarakatnya sedang berada di ambang jurang kehancuran karena dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial.

Di tengah semua itu Muncul Edwin (Morgan Oey), seorang guru pengganti di SMA Duri khusus pelajar bermasalah . Situasi rumit dan sementara Edwin tengah menghadapi pertarungan untuk bertahan hidup ketika sekolah tempatnya mengajar mendadak berubah menjadi ajang pertarungan hidup dan mati.

Joko Anwar menyatakan antusiasmenya yang tinggi saat bekerjasama dengan perusahaan film asal Amerika (Amazon MGM Studios) tersebut.

“Saya tidak sabar rasanya untuk segera menghadirkan cerita yang menegangkan dan urgent ini ke penonton Indonesia,” ujarnya.

Film Kesebelas dari sekian karyanya itu menurut Joko dibuat bergenre action thriller. Sangat membawa pesan yang relevan dan sangat dekat dengan kehidupan bangsa ini yakni, tuk mengajak penonton untuk merenungkan diri tentang persepsi keadilan dan empati yang bisa menggugah pengalaman dan fikiran.

“Film yang akan kami umumkan ini adalah film yang penuh dengan isyu yang sangat relevan untuk saat ini di Indonesia yaitu, sebuah pertanyaan tentang kenapa masyarakat Indonesia sangat dekat dengan kekerasan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Joko yang mengaku karyanya ini merupakan bekerjasama perdana yang perdana

Sebagai info, Amazone MGM Studios adalah perusahaan yang pernah menggarap film berkelas seperti Challengers, American Fiction, dll.

img 20241022 wa0035
Darin Darakananda selaku Head of Central Scripted Series & Movies dari Amazon MGM Studios saat memberikan soal kolaborasi kedua perusahaan film tersebut

Hadir siang itu Darin Darakananda selaku Head of Central Scripted Series & Movies dari Amazon MGM Studios beserta para pemain dan pendukung film tersebut seperti Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, dan Farandika, dll. Kebanyakan pemain adlh dari kalangan muda.

Sementara itu Vice President International Original Amazon MGM Studios James Farrell mengungkapkan rasa antusisme-nya juga terhadap kerja barengnya tersebut.

“Kami sangat antusias untuk menghidupkan visi unik Joko Anwar ke layar lebar bagi penonton di Indonesia,” jelasnya.

“Kolaborasi ini menandai pencapain penting, karena ini untuk pertama kalinya perusahaan kami bekerjasama dengan perusahaan film dari Asia Tenggara untuk perilisan film di bioskop,” tambah sang bule lewat rilis kata di atas kertasnya.

Film Pengepungan di Bukit Duri Akan segera tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada tahun 2025 nanti.

Bagi yang ingin mengetahui informasi dan perkembangan dari film ini bisa mengikutinya lewat IG@Comeandseepictures

Selamat menikmati….!!!

__________________ Abie Mujib

No More Posts Available.

No more pages to load.