NASIONALNEWS.id PANDEGLANG – Kepala Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang turun langsung menemui Ketua RT di Perumahan Hunian Tetap (Huntap) guna menindaklanjuti dugaan salah paham antara warga dengan Ketua RT terkait pungutan liar (Pungli) bantuan sosial (Bansos) sembako Program Keluarga Harapan (PKH).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua RT 03/09 Desa Mekarsari, Suratman membantah tegas bahwa dirinya tidak pernah meminta atau memotong dana bansos sembako PKH. Ia bahkan bersumpah bahwa segala tuduhan tersebut tidak benar.
“Saya tidak pernah meminta atau memotong dana bansos PKH dari warga. Itu murni kesalahpahaman,” ujar Ketua RT Suratman saat berdialog dengan Junaedi Kepala Desa Mekarsari, Senin (3/3/2025).
Sementara itu, Evi salah satu warga yang sebelumnya mengaku telah memberikan sejumlah uang kepada Ketua RT Suratman justru mengklarifikasi bahwa pemberian tersebut dilakukan secara sukarela sebagai bentuk rasa terima kasih, bukan atas dasar paksaan atau permintaan.
“Saya datang sendiri ke rumah Ketua RT dan memberikan uang itu dengan ikhlas sebagai tanda terima kasih, bukan karena diminta,” ungkap warga tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Mekarsari, Junaedi mengimbau, agar masyarakat tidak mudah terprovokasi informasi yang belum jelas kebenarannya. Ia juga meminta agar setiap persoalan dikomunikasikan dengan baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada fitnah.
“Kami akan terus memastikan bahwa penyaluran bansos di Desa Mekarsari berjalan sesuai aturan dan tidak ada penyalahgunaan. Jika ada dugaan pelanggaran, silakan laporkan dengan bukti yang jelas,” tegasnya.
Junaedi berharap, masyarakat dapat belajar dari kejadian tersebut, agar tidak mudah mengambil kesimpulan negatif.
“Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan warga mendapatkan kejelasan dan tidak lagi terjadi kesalahpahaman di kemudian hari,” pungkasnya.
(Jaya)
