NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Pelecehan Profesi serta penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polsek Taman Sari. Ketua PWI Jakarta Barat Kornelius Naibaho sebut di lingkungan Polres Jakarta Barat dan Polsek Taman Sari krisis moral dan etika.
“Kami sesama profesi sangat kecewa atas pembinaan mental dan spiritual polisi, khususnya Polrestro Jakbar dan Polsek Tamansari atas ucapan pelecehan akibat dugaan krisis moral dan krisis etika dilingkungan polisi. Apakah mau kalau lembaga polisi dilecehkan dengan ucapan kotor yang sama dan KTA Polisi dibuang ? Apakah mau ??,” kata Kornel saat memberikan keterangan persnya Jumat, (27/5/2022).
Kornel pun mengajak seluruh rekan-rekan media untuk bergandengan tangan serta menuntut tegas petinggi Polri agar menempatkan anggotanya yang layak memahami arti dan tujuan dari PRESISI.
“Kami tidak mengelintervensi proses hukum yang berjalan. Kami hanya ingin seluruh mitra kami dapat saling menghormati,” sambungnya.
Sebelumnya kasus pelecehan profesi itu terjadi saat oknum Buser yang disebut-sebut dari Tim 1 Polsek Tamansari menganiaya End, keamanan PT Kharisma Niaga Makmur, di lokasi tempatnya bekerja, Rabu (18/5) malam.
End, merupakan saudara kandung dari Her, wartawan Satu Suara Express, dan kebetulan juga berada di lokasi kejadian perkara.
Melihat abangnya dianiaya oknum polisi, Her spontan mendekat dan mengeluarkan Kartu Pers Satu Suara Express, dengan tujuan agar tindakan oknum polisi yang menganiaya abangnya dihentikan.
Ironisnya, tindakan her itu disambut dengan kalimat-kalimat tidak sopan yang melecehkan profesi wartawan dan kantor redaksinya. Bahkan, oknum polisi itupun memaksa Her untuk jongkok.
“Media mana lo !! Media nge***t,” kata si oknum polisi dengan nada kasar, sembari membuang KTA Satu Suara Express ke semak-semak.
Bukan itu saja, Her pun turut dianiaya oleh oknum polisi tersebut, bahkan ditahan selama lima hari di Mapolsek Tamansari.
Setelah “menginap” lima hari, Her dan End ditebus oleh keluarganya dengan menyetor mahar Rp 10 juta. Dengan mahar itu, Her dan End menjalani rehab di Rehabilitasi Asyefa, di Cendrawasih, Jakarta Barat.
(Budi Beler)