Nasionalnews.id, Aceh Timur – Sungguh ironi kejadian di negeri syari’at. PJ bupati Aceh Timur dengan gampang nya mengedarkan Surat edaran yang bertolak belakang dengan kondisi daerah. Di negeri syari’at yang berlabel kan Serambi Mekkah. Seorang kepala daerah mewajibkan masyarakat untuk memeriahkan Acara Popda. Sementara malam Agung yang penuh kemuliaan yaitu malam Hari Raya Idul Adha. Takbiran ditiadakan.
Untuk Popda PJ memerintahkan melalui SE untuk menyemarakkannya.
Sedangkan untuk takbiran malam hari Raya Idul Adha keluarkan surat edaran takbiran ditiadakan,
Pemimpin di negeri syariah.
Perintah Allah kepada umat Islam membesarkan dan menyemarakkan takbiran malam hari raya. Terlebih-lebih hari raya idul Adha. Tapi di tantang oleh PJ bupati dengan Surat edaran bahwa takbiran malam hari raya di tiadakan.
Sungguh berani. Aceh Timur meniadakan takbiran keliling menggunakan kendaraan menyambut malam Lebaran Idul Adha 1445 Hijriah.
Surat tidak ada kegiatan takbiran pun disebarkan/ disampaikan Penjabat Bupati Aceh Timur, Mahyuddin, melalui surat nomor: 451/4361 perihal pemberitahuan yang ditujukan kepada seluruh Camat dalam wilayah Aceh Timur tertanggal 11 Juni 2024.
Dalam surat tersebut Pemerintah Kabupaten Aceh Timur tidak merincikan alasan ditiadakan takbir keliling menggunakan kendaraan menyambut malam Idul Adha.
Ketua Forkab Aceh Timur menilai Ini merupakan bentuk meremehkan syi’ar Islam dan mendewakan Acara popda yang menghamburkan uang hanya untuk olah raga, sementara untuk syi’ar Islam yang Allah perintahkan di tiadakan. Berani’ sekali menentang syariat hanya karena Popda. Ketua Forkab. Sarnidam juga menilai bahwa langkah PJ bupati Aceh Timur yang tidak menggelar takbir keliling adalah langkah menyepelekan syi’ar. Dan Lebih mementingkan hura hura Popda. Ini sulit diterima oleh akal sehat serta masyarakat Aceh Timur yang 99% beragama Islam.
Menurut Sarnidam yg akrab dipanggil Patra,,,malam Takbir keliling merupakan salah satu syiar Islam yang harus digalakkan setiap menyambut malam hari raya. Karena Ini bagian dari perintah Allah kepada seluruh umat Islam di seluruh dunia.
Sarnidam mengajak para aktivis dan Para pemuda serta pimpinan dayah dan seluruh masyarakat Aceh Timur yang cinta akan syari’at Islam untuk tetap melaksanakan takbir keliling seperti biasanya.
Menurut pemuda yang sangat peka terhadap syi’ar Islam dan kemiskinan di Aceh timur. Sangat menyesalkan sikap PJ Bupati Aceh Timur yang rela ngeplot dana Besar besaran dan menyerukan wajep memeriahkan Popda. Namun terbalik 180 derajat sikap nya terhadap syi’ar dan syariat Islam yaitu meniadakan takbiran keliling kota. Ironisnya Ini terjadi di negeri syari’at Islam.
“Tunggu lah azab Allah yang lebih pedih Saat syi’ar Islam saudara abaikan. Pengalaman pahit yang pernah terjadi jangan sampai terulang kembali menimpa pemimpin Aceh Timur. Ungkap tokoh masyarakat dan ketua Forkab Aceh Timur yang sangat sosial Ini dengan sedih’ karena pemerintah Aceh timur mementingkan Hura Hura Popda dan mengabaikan takbiran mengagungkan Allah sebagai rasa syukur,” tutupnya. (tim)