NASIONALNEWS.ID, CIANJUR – Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) merupakan Taman Nasional dengan ekosistem hutan hujan tropis pegunungan yang memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Setiap tahun, aktivitas pendakian ke Gunung Gede dan Gunung Pangrango menjadi salah satu tujuan utama bagi para pecinta alam karena keindahan panorama,flora dan fauna endemik, serta aksesibilitasnya yang dekat dengan kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Sukabumi.
Kepala Balai Besar TNGGP, Arief Mahmud menjelaskan, tingginya antusiasme pendaki juga menyisakan tantangan pengelolaan sampah dan dayadukung jalur pendakian. Permasalahan sampah pendakian telah berulangkali menjadi perhatian publik dan media, karena dampaknya terhadap kenyamanan dan kelestarian ekosistem TNGGP.
Sebagai tindak lanjut atas Memorandum Direktur Jenderal KSDAE Nomor M.105/KSDAE/PJL/KSA.04/10/2025 tanggal 09 Oktober 2025 tentang Pengelolaan Pendakian, Balai Besar TNGGP akan melaksanakan penutupan sementara kegiatan pendakian pada seluruh jalur (Cibodas, Gunung Putri, dan Selabintana) mulai tanggal 13 Oktober 2025 hingga seluruh aksi bersih serta evaluasi dan perbaikan tata kelola selesai dilakukan, ungkap Kepala TNGGP
Penutupan sementara ini menjadi momentum perbaikan menyeluruh tata kelola pendakian guna mewujudkan Zero Waste Wisata Pendakian Gunung di TNGGP Tahun 2025, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut:
1. Penyelesaian Permasalahan Sampah Pendakian, melalui aksi bersama petugas, mitra,akademisi,komunitas,danpe laku usaha (outdoorindustrydanHiking
Organizer) untuk mengangkut,memilah,dan mengolah sampah yang tersisa dijalur pendakian.
2. Perbaikan Tata Kelola Pendakian, meliputi peninjauan prosedur perizinan dan pendaftaran, penataan basecamp pendakian, peningkatan sarana dan prasarana dasar,sertapenyempurnaan mekanisme pengawasan lapangan terintegrasi melalui sistem SIAP GEPANG.
3. Revitalisasi Sistem Pelayanan Pendakian, termasuk penyempurnaan basis data pendaki, penguatan kapasitas pemandudan petugas, serta pengembangan edukasi Pendaki Cerdas yang berorientasi pada Peduli Alam, Peduli Sampah.
Kegiatan pendakian akan dibuka kembali setelah seluruh tahapan perbaikan selesai dilaksanakan dan akan diumumkan secara resmi melalui situs web serta kanal media sosial Balai Besar TNGGP.
Selama periode penutupan, calon pendaki yang telah melakukan pendaftaran dan pelunasan biaya (mendapatkan tiket barcode) melalui sistem booking online https: //booking.gedepangrango.org akan mendapatkan informasi lanjutan melalui e-mail terdaftar untuk mekanisme refund atau reschedule/ perubahan jadwal pendakian.
Balai Besar TNGGP menghimbau kepada masyarakat dan semua pemangku kepentingan untuk mendukung upaya bersama ini dalam mewujudkan pendakian gunung yang bertanggung jawab, bersih, dan berkelanjutan.
( Helmi Permana )






