NASIONALNEWS.ID, Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengatakan kenaikan produktivitas memerlukan kolaborasi lintas sektor yang lebih solid dan terpadu.
“Ini adalah momentum bagi kita untuk berkolaborasi. Saya melihat potensinya besar, berbagai upaya sudah dilakukan, namun belum tersinergikan menjadi gerakan yang masif,” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli.
Pernyataan ini disampaikannya dalam ‘Indonesia Productivity Summit (IPS) 2025’ dengan tema ‘Driving Innovation, Productivity, and Human Capital: Indonesia’s Path to Global Competitiveness 2045’ di Jakarta pada Jumat (12/12/2025).
Forum ini mempertemukan pemerintah, dunia usaha, akademisi, organisasi pekerja, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Langkahnya, memperkuat ekosistem produktivitas nasional sebagai fondasi daya saing Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Yassierli juga mengajak stakeholder ketenagakerjaan menjadikan tahun 2026 sebagai tahun penguatan kolaborasi nasional untuk meningkatkan produktivitas.
“Mari kita satukan langkah di tahun 2026 sebagai tahun kolaborasi. Saya telah memetakan masalah dan melihat strategi efektif yang dapat kita lakukan bersama,” ujarnya.
Kemnaker akan fokus pada tiga agenda utama peningkatan produktivitas nasional, yaitu penyiapan sumber daya manusia (SDM) ahli produktivitas melalui program sertifikasi.
Kemudian, penguatan klinik produktivitas di balai-balai pelatihan kerja Kemnaker dan operasionalisasi klinik produktivitas dengan fokus pada perusahaan skala menengah.
Hal ini bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Semoga inisiatif ini dapat bergulir dengan cepat, sehingga peningkatan produktivitas dapat diwujudkan melalui pendekatan bottom-up,” ucapnya.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Dirjen Binalavotas) Kemnaker, Darmawansyah menyampaikan tema IPS 2025 ini merupakan imperatif strategis dalam menyongsong transformasi produktivitas nasional menuju Indonesia 2045.
IPS 2025 bertujuan menghadirkan perspektif lintas sektor mengenai tantangan dan peluang peningkatan produktivitas nasional.
Selanjutnya, menggali praktik terbaik serta strategi implementasi produktivitas dari dunia industri, pemerintah, dan lembaga internasional serta menghasilkan rekomendasi strategis.
Langkah ini untuk penyusunan peta gerakan nasional peningkatan produktivitas, inovasi, dan daya saing.






