Hampir Semua SPBU di Sumsel Lampung dan Riau Mengular

oleh -
img 20250703 wa0106

NASIONALNEWS.ID RIAU – Antrian panjang kendaraan yang didominasi mobil bertonase besar terjadi dihampir SPBU Jalan Lintas Timur Sumatera kerap terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) di jalan lintas sebuah jalan pendukung perekonomian Provinsi Lampung, Jambi dan Riau.

Berdasarkan pemantauan NasionalNews.id dilapangan langsung kendaraan roda empat yang didominasi bertonase besar itu sampai mengular di sekitar SPBU tersebut bahkan antrean kendaraan itu melebar sampai ke jalan raya hingga mencapai puluhan meter.

“Sudah biasa antrian seperti itu dan biasanya jam delapan malam kembali normal dan SPBU langsung ditutup”kata warga Desa Palas Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Palalawan Riau yang membuka usaha warung makan berseberangan dengan lokasi SPBU tersebut.

SPBU jalan lintas sumatera

 

Beberapa SPBU yang sempat tercatat yang dipenuhi antrian langsung di sepanjang Jalan Lintas Timur, khususnya di wilayah Pelalawan, antara lain
SPBU 14.2836.81, Jl. Lintas Timur KM. 55, Pelalawan,
SPBU 14.2836.92, Jl. Langgam KM.5 Pkl.Kerinci, Pelalawan.

Nampak beberapa buah SPBU sedang mengalami perbaikan dan rehab seperti SPBU Sorek dijalan lintas timur Kabupaten Palalawan.”SPBU ini sedang dalam perbaikan tangki penimbunan bahan bakar mengalami kebocoran”kata seorang petugas SPBU.

Herwanto pembantu sopir Bus Handoyo yang memiliki rute Jawa Sumatera menjelaskan antrian panjang semua SPBU bukan hanya berlangsung di Provinsi Riau juga berlangsung di Provinsi tetangga Sumatera Selatan dan Lampung.

Bus Handoyo yang seharusnya tiba di Terminal AKAP Kota Pekanbaru pukul 18.00 WIB terlambat hampir empat jam lebih .

“Sudah lama ngantri BBM seperti ini kami juga tidak mengerti kenapa bisa begini mungkin pasokan minyaknya kurang atau ada sebab lain”kata Herwanto.

Menurut Herwanto kendaraan bermotor bertonase besar memang paling dominan mengisi BBM seperti Bus Handoyo yang memiliki kapasitas muat tangki 250 liter BBM solar bersubsidi.

“Dalam setiap melakukan rute perjalanan YogyakartaPekanbaru sebanyak 600 liter BBM solar bersubsidi.”Harga minyak disemua SPBU tidak ada perubahan seperti BBM solar tetap enam ribu delapan ratus perliternya’ujar Herwanto yang mengaku warga Kampung Laweyan Solo itu.

Padahal menurut Herwanto pihak Pertamina sudah menetapkan batas maksimal memperoleh BBM sebanyak 100 liter setiap kendaraan dan tetap menerapkan sistim barcode atau QR Code Pertamina kode digital yang digunakan untuk pembelian BBM bersubsidi seperti Pertalite San solar.(Ridar)

No More Posts Available.

No more pages to load.