NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Penemuan mayat wanita dalam rumah kontrakan di RT 03/04, Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang gegerkan warga, Minggu (23/6/2019). Diduga wanita tersebut meninggal sejak tiga hari yang lalu.
Saat ditemukan, kondisi mayat tersebut dalam posisi terlentang dengan mulut mengeluarkan darah dan tidak memiliki identitas apapun.
Kapolsek Ciledug, Kompol Supiyanto mengatakan, bahwa penemuan mayat wanita itu berawal dari laporan warga, tentang adanya bercak darah yang keluar dari rumah kontrakan tersebut.
“Warga melapor ke Mapolsek Ciledug. Kemudian petugas mendatangi lokasi untuk melakukan penyidikan. Saat di ketuk tidak ada jawaban kemudian kami (Polisi, red) disaksikan warga medobrak pintu dan ditemukan wanita yang sudah tidak bernyawa,” terang Supiyanto saat dihubungi Nasionalnews.id, Minggu (23/6) malam.
Supiyanto menambahkan, wanita itu diduga telah meninggal sejak tiga hari yang lalu dan diperkirakan berusia 40 tahun, dari mulutnya mengeluarkan darah, diduga pembuluh darahnya pecah. Sementara, untuk identitasnya sampai saat ini belum diketahui.
“Dugaan sementara, korban mengalami pecah pada pembuluh darah. Sehingga mengeluarkan darah pada bagian mulutnya. Jadi, atas kasus ini kami masih melakukan pemeriksaan dan penyidikan lagi,” jelasnya.
Sementara, ketua RT 03 Sudimara Barat, Thohir menuturkan, bahwa korban merupakan orang yang ramah dan supel. Namun, kata dia para tetangga tidak ada yang mengetahui nama korban, lantaran pemilik rumah kontrakan tersebut adalah orang yang tertutup dan tidak tinggal di wilayah tersebut.
“Korban sudah menetap disini sekitar empat bulanan, warga sini termasuk saya tidak tahu nama korban siapa. Karena yang punya kontrakan gak pernah berkoordinasi dengan pihak RT RW. Jadinya kita bingung juga,” ucap Thoir.
Thohir menambahkan, kontrakan tempat dimana korban ditemukan meninggal sedang bermasalah, lantaran belum lama di lokasi yang sama terjadi penangkapan pelaku kasus narkoba dan pembakaran kontrakan.
“Masalahnya yang punya kontrakan ini kagak tinggal disini dan jarang dilongok (dilihat, red) sama yang punyanya. Kita sudah sering menegur yang ngontrak tapi belum juga kasih identitasnya. ada kejadian ini bingung kita jadinya,” tandasnya. (aput)
