Pengerajin Tempe dan Tahu Minta Pemerintah Subsidi Kedelai Diperpanjang Hingga 2023

oleh -
img 20221123 074935
Kacang Kedelai bahan untuk pembuatan tahu dan tempe. Foto: Budi Beler

NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Pengerajin tahu dan tempe meminta kepada pemerintah untuk memperpanjang subsidi kedelai hingga tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Kartubi salah satu pedagang tahu tempe di kawasan Pesing, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (23/11/2022) pagi.

“Kami sebagai pengerajin dan pedagang tempe berharap subsidi ini dilanjutkan sampai 2023, karena dengan adanya subsidi, pemerintah membantu masyarakat yang gemar konsumsi tahu dan tempe,” kata Kartubi.

Sebelum adanya subsidi dari pemerintah, dirinya belanja kedelai di tengkulak, dengan harga yang tidak stabil. Namun dengan adanya subsidi dari pemerintah melalui Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti), biaya produksi dan penjualan bisa stabil. Dan menurutnya, masyarakat penggiat tahu dan tempe bisa merasakan karena harga yang terjangkau.

“Sebelumnya, saya belanja di tengkulak, harga tidak stabil, kita benar-benar kesulitan untuk produksi maupun penjualannya. Namun setelah mendapatkan subsidi harga dari pemerintah, penjualan kita bisa stabil dan lancar,” ungkapnya.

Sementara, Handoko salah satu pengurus Kopti di Jakarta Barat saat dikonfirmasi wartawan melalui seluler menjelaskan, bahwa pihaknya mengakui dengan adanya subsidi kedelai yang diberikan pemerintah benar-benar tepat, karena sangat membantu anggota Kopti maupun pengerajin yang tahu tempe yang lainnya.

“Kami menjual kedelai yang disubsidi pemerintah sangat terbuka, bukan cuma ke anggota Kopti saja, melainkan ke pengerajin yang bukan anggota tetap kita akan layani, karena ini program pemerintah, dan harus dinikmati para pengerajin maupun masyarakat luas,” ujarnya.

Ia juga berharap kepada pemerintah terus memberikan subsidi kacang kedelai diperpanjang hingga tahun 2023.

“Kami sebagai pengurus Kopti juga berharap subsidi ini terus di perpanjang, karena bukan hanya pengerajin saja yang ikut merasakan, namun  masyarakat kita yang di bawah ikut juga merasakan harga tahu dan tempe yang stabil,” harapnya.

(Budi Beler)

No More Posts Available.

No more pages to load.