NASIONALNEWS.ID, KOTA TANGERANG – Peristiwa penolakan ambulance yang dilakukan Puskesmas Cikokol untuk mengantarkan Husein (8), korban tenggelam di Sungai Cisadane ke rumah duka yang beralamat di kawasan Kampung Kelapa, Kota Tangerang menuai kritik. Seperti dikatakan Pimpinan fraksi Gerindra Kota Tangerang, Turidi Susanto.
Dirinya menilai peristiwa tersebut merupakan lemahnya pelayanan publik Pemerintah Kota Tangerang (Pemkot). Dirinya merasa heran dengan SOP dari Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam penggunaan ambulance tersebut.
“Saya hanya heran saja SOP dari Dinas Kesehatan kaitan pelayanan 112 yang dibanggakan Pak Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah. Dalam SOP ini tidak memasukan pengecualian kejadian khusus atau emergency,” ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat whatsapp miliknya, Minggu (25/8/2019) malam.
Lanjut Turidi, sosialisasi yang dilakukan Dinkes Kota Tangerang juga dinilai tidak maksimal. Hal itu kata dia, terbukti banyaknya warga yang ingin memakai mobil jenazah gratis namun tidak paham caranya mengaplikasikannya.
“Karena tidak mengetahui cara meminjamnya, banyak masyarakat lebih memilih pelayanan ambulans jenazah atau ambulans membawa orang sakit yang dimiliki Partai Gerindra yang merupakan hasil sumbangan dari Pak Sufmi Dasco Ahmad yang diberikan ke kader gerindra guna melayani di 13 Kecamatan,” terangnya.
Turidi menambahkan, penolakan ambulance yang dilakukan oleh Puskesmas Cikokol dirinya tidak menyalahkan petugas puskesmas sepenuhnya. Menurutnya, pegawai Puskesmas bekerja berdasarkan SOP yang ada.
“Yang perlu dipertanyakan yaitu pembuatan SOP yang kaku dan tidak fleksibel terhadap keadaan darurat,” imbuhnya.
Ditegaskan Turidi, yang perlu dilakukan Pemkot Tangerang saat ini yaitu memilih para pembantunya yang benar-benar sejalan dengan misi Walikota Tangerang, yang terus mengedepankan kepuasan pelayanan publik. “Jangan hanya melaporkan yang Asal Bos Senang (ABS),” sindirnya. (angga)