Membentuk Perilaku Organisasi Siswa SMK Kuliner Melalui Pembelajaran di Aplikasi Resep

oleh -
img 20241101 123804
Foto saat guru memberikan contoh teknik pengolahan kue adonan rebus (chouxe paste), siswa menyimak dan mempraktekan

Nasionalnews.Id, Jakarta – DALAM dunia pendidikan kejuruan, terutama di jurusan kuliner, penting bagi siswa tidak hanya memahami teknik memasak tetapi juga perlu mengembangkan perilaku organisasi yang solid.

Pembelajaran interaktif melalui aplikasi resep yang dilengkapi dengan video, tips memasak, dan alat untuk menghitung bahan telah menjadi sarana efektif yang tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis siswa, tetapi juga membentuk perilaku organisasi yang esensial.

Hal itu dikatakan Wulan Anggraeny, salah seorang guru SMKN 1 Kota Tangerang Selatan, kelurahan Ciater yang mengajar mata pelajaran kuliner di sekolah tersebut.

Menurut Wulan, melalui aplikasi resep, siswa bisa belajar untuk mengatur, merencanakan, dan bekerja dengan disiplin, membangun perilaku organisasi yang bermanfaat saat mereka memasuki dunia kerja.

img 20241101 123834
Foto hasil praktek di packing dan di label sesuai dengan nama kelompoknya

Bagaimana Aplikasi Resep bisa Membentuk Perilaku Organisasi?

Wulan yang telah lebih dari 14 tahun berkecimpung di dunia pendidikan, khususnya dibidang pengajaran ilmu kuliner mengakui kalau, aplikasi kuliner yang digunakannya dalam setiap kali mengajar memang saat mempengaruhi seseorang untuk bisa membentuk perilaku organisasi.

Perilaku organisasi itu sendiri merupakan studi yang mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan struktur organisasi berinteraksi di lingkungan kerja.

Perilaku organisasi mencakup berbagai aspek, seperti: Motivasi, Kepemimpinan, Komunikasi, Pengambilan keputusan, Budaya organisasi.

Dari apa yang selama ini dilakukannya saat mengajar dan berinteraksi dengan anak didiknya, Wulan menilai bahwa, secara tidak langsung aplikasi resep memang dapat membentuk perilaku organisasi.

img 20241101 wa0076
Foto ssiswa didampingi guru melakukan mise en place sebelum praktek dimulai

Langkah-langkah dan teknis dalam aplikasi yang ada setidaknya bisa membuat seseorang cenderung memiliki beberapa sikap, diantaranya;

1. Kedisiplinan dalam Proses dan Waktu aplikasi resep memberikan panduan langkah demi langkah dengan waktu yang spesifik untuk setiap tahap. Hal ini mendorong siswa untuk bekerja dengan disiplin dan mengikuti urutan yang tepat dalam memasak. Kedisiplinan ini membantu mereka membiasakan diri bekerja dengan waktu yang terukur, sebuah keterampilan yang sangat penting dalam organisasi kuliner yang membutuhkan efisiensi tinggi.

2. Kerja Sama dan Kolaborasi meskipun aplikasi digunakan secara individu, siswa kerap kali diberikan tugas kelompok yang mengharuskan mereka berkolaborasi dengan sesama rekan. Setiap anggota biasanya akan bertanggung jawab pada bagian resep tertentu, seperti persiapan bahan atau penyajian. Kerja sama ini melatih mereka untuk berkomunikasi dan berkolaborasi, yang merupakan dasar dari perilaku organisasi efektif dalam dapur profesional.

3. Kemandirian dalam Pengambilan Keputusan aplikasi resep mendorong siswa untuk belajar secara mandiri, terutama dalam menyesuaikan bahan atau porsi masakan. Siswa harus mengambil keputusan mengenai teknik yang digunakan, bahan yang disesuaikan, atau waktu yang dibutuhkan. Melalui pembelajaran ini, mereka terbiasa membuat keputusan kecil yang nantinya dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan lebih besar dalam tim di lingkungan kerja.

4. Manajemen Bahan dan Pengaturan Alur Kerja fitur perhitungan bahan yang tersedia pada aplikasi resep membantu siswa belajar mengelola bahan dengan lebih baik, meminimalisir pemborosan, dan memastikan takaran yang tepat. Mereka juga belajar mengatur alur kerja, seperti memulai dari bahan dasar, hingga penyelesaian presentasi makanan. Manajemen bahan ini mengembangkan perilaku organisasi yang efisien, di mana mereka terbiasa bekerja rapi dan terstruktur.

5. Kemampuan Mengadaptasi dan Berinovasi perilaku organisasi yang baik melibatkan kemampuan beradaptasi dan berpikir inovatif. Ketika siswa sudah terbiasa dengan resep yang ada, mereka sering kali diberikan tugas untuk menambahkan kreativitas mereka pada resep tersebut. Dengan demikian, aplikasi resep bukan hanya membimbing siswa pada keterampilan dasar, tetapi juga mendorong inovasi dan adaptasi—dua hal yang penting dalam lingkungan kerja yang dinamis.

6. Dan bisa membentuk Kepemimpinan dalam pembagian tugas pada diri setiap orang / siswa.

Di dalam melakukan proses ajar mengajarnya, Wulan memiliki aturan dan cara yang harus dicermati dan diikuti.

img 20241101 123743
Foto hasil praktikum pembuatan cake

Biasanya Wulan, yang mengaku pernah mengajar mata pelajaran ilmu gizi dan dietetika kerap membagi beberapa tugas memasak dengan melibatkan proyek kelompok. Dalam setiap kelompok salah satu siswanya berperan sebagai pemimpin.

“Penggunaan aplikasi sebagai panduan bagi seluruh tim memungkinkan siswa belajar untuk memimpin, membagi tugas, dan memastikan bahwa semua anggota bekerja menuju tujuan yang sama. Kepemimpinan ini membentuk perilaku organisasi yang kooperatif dan mampu memprioritaskan hasil” Ujar perempuan yang tengah mengejar gelar magister di kampus Pamulang ini pada Nasionalnews.Id melalui tulisan yang dikirimnya.

Contoh Praktik Perilaku Organisasi di Kelas di SMK dengan jurusan kuliner, aplikasi resep sering dijadikan alat utama dalam praktik pembelajaran.

Misalnya, dalam proyek pembuatan menu baru, siswa harus bekerja dalam kelompok dengan menggunakan aplikasi sebagai referensi resep dasar.

Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas langkah yang berbeda, dan mereka harus berkoordinasi untuk menjaga alur kerja yang lancar. Siswa juga diberikan peran pemimpin secara bergilir untuk melatih kemampuan mengarahkan rekan kerja.

Hasil dari pada Kesiapan Kerja Siswa perilaku organisasi yang terbentuk melalui pembelajaran interaktif ini tentu diharapkan bisa memberi dampak langsung pada kesiapan kerja siswa.

“Saat memasuki dunia kerja, mereka sudah memiliki pemahaman tentang pentingnya kolaborasi, manajemen waktu, dan kepemimpinan”Imbuh mantan mahasiswa kampus UPI jurusan PKK Tata Boga ini.

Dengan begitu, kata Wulan, “mereka juga akan lebih siap lagi dalam menghadapi tantangan dan bekerja dengan efisien meski di bawah tekanan”

Memberikan pelajaran kuliner pernah juga dilakukan Wulan pada siswa-siswinya secara daring gara-gara ada covid 19 melanda Indonesia. Namun begitu, sebagai guru saat itu Wulan terus berfikir keras bagaimana cara siswa nya tetap bisa berkreasi menggunakan aplikasi kuliner tersebut.

Beberapa hasil olahan dan produk makanan yang sudah Wulan dan anak didiknya buat yaitu Whole cake (temanya bebas), Chouxe paste (sus), Sweet bread (roti manis), dll

Menurut Wulan, ini yang membedakan mereka (anak didiknya) dengan lulusan sekolah lain yang mungkin hanya memiliki keterampilan teknis saja tanpa pengalaman praktik perilaku organisasi.

Wulan pun menyimpulkan dari apa yang telah diajarkan pada murid-muridnya terhadap aplikasi resep yang ada di platform media digital ini.

“Pembelajaran interaktif melalui aplikasi resep tidak hanya membantu siswa meningkatkan keterampilan memasak tetapi juga bisa membentuk perilaku organisasi yang sangat penting untuk karier seseorang di industri kuliner” Ujar penyuka kegiatan kuliner ini.

‘Dengan disiplin, kerja sama, dan kemandirian yang terbentuk melalui pengalaman ini, siswa SMK jurusan kuliner lebih siap untuk berkontribusi dalam organisasi yang kompetitif dan profesional”Pungkas perempuan yang terus mengajar meski waktu itu suasana pendidikan di Indonesia tengah dilanda virus covid-19

“Bagi saya, Kuliner itu seni kreatifitas yang tidak ada matinya, terus berkembang, dan dapat bermanfaat serta membantu siswa untuk berwirausaha secara mandiri”Tandasnya

Sebagai guru yang sangat memikirkan masa depan anak didiknya Wulan menyebut 3 hal tujuan belajar lewat aplikasi kuliner ini yaitu agar;
1. Mereka mempunya standar resep dari masing-masing produk
2. Mempunyai ciri khas produk mereka nantinya
3. Mampu berwirausaha dan dapat membuka peluang kerja untuk orang lain
4. Bangga dengan produk sendiri

Dan Wulan pun berharap suatu saat “Mereka akan menjadi generasi kami nantinya dibidang kuliner, khususnya produk pastry & bakery, baik cita rasa indonesia maupun westren” Pungkasnya lagi.

Jadi….?
Ayo para pecinta kuliner dan penyuka masakan Nusantara dimana saja berada, memanfaatkan aplikasi kuliner yang ada di berbagai media digital saat ini dan nikmati manfaatnya..!!

___________________ Abie Mujib

No More Posts Available.

No more pages to load.