NASIONALNEWS.id JAKARTA – Bekas kader PDIP Effendi Simbolon memberikan pesan Natal untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia mengatakan sebaiknya Megawati berbaikan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
“Saya kira pesan Natal ke Bu Megawati, biarlah damai sejahtera di hatimu. Dan berbaiklah dengan Pak Jokowi yang kau benci itu. Terima kasih, salam Natal,” kata Effendi usai acara Simbolon Mar Natal 2024 di Gedung Smesco, Jakarta pada Kamis (19/12).
Effendi mengaku sedih dengan sikap PDIP yang memecat dirinya dan Jokowi dari partai. Ia mempertanyakan alasan pemecatan itu.
Dia menilai Jokowi dan Megawati adalah tokoh bangsa. Sehingga, akan lebih baik jika hubungannya membaik.
“Kalau alasannya karena saya bertemu dengan Pak Jokowi, katanya kongkalikong. Saya sedih ya. Sejahat apa sih Pak Jokowi bagi PDIP?” kata dia.
Effendi juga berpesan kepada Megawati supaya tak terlalu jauh menghakimi seseorang. Menurutnya, Jokowi telah berjasa bagi negara dan masih dicintai rakyat banyak.
“Bahwa semua ada waktunya Ibu (Megawati). Enggak usah kita terlalu ingin hakimi orang. Sadari juga bahwa Pak Jokowi banyak yang mencintai dan banyak jasanya bagi bangsa ini dan juga banyak jasanya bagi PDIP,” tuturnya.
Sebelumnya, PDIP memecat Jokowi dan Effendi dari keanggotaan partai bersama 25 kader lainnya. Effendi dipecat lantaran melanggar etik partai karena tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDIP.
Sementara itu, Jokowi dipecat lantaran dinilai telah menyalahgunakan kekuasaan untuk
mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga merusak sistem demokrasi, sistem hukum, dan sistem moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut PDIP, hal itu merupakan pelanggaran etik dan disiplin partai dan dikategorikan sebagai pelanggaran berat.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan sanksi itu dijatuhkan setelah partai melakukan mekanisme internal. Hasto mengatakan mereka telah melakukan berbagai bentuk pelanggaran berat seperti mendukung pasangan calon lain di pemilu, bermain dua kaki, hingga tak menjalankan instruksi partai.