DKI JAKARTA – NASIONALNEWS.ID | Konsistensi mengawal cita-cita proklamasi, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (DPP IP-KI) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “QUO VADIS CITA-CITA PROKLAMASI DAN NAWACITA UNTUK INDONESIA”, di Museum Gedung Joeang Jakarta Pusat, Jum’at (9/06/2023).
Ketua Umum DPP IP-KI, HM. Bambang Sulistomo, S.IP, M.Si. sebgai narasumber mengatakan, “Sebetulnya semua nilai-nilai yang diungkapkan oleh semua yang berkuasa siapapun itu baik, hanya kenyataannya kita menghadapi tantangan yang memang tampaknya sukar diatasi” ucap Putra dari Pahlawan Nasional Sutomo (Bung Tomo).
Menurutnya, Pemimpin yang tidak pilih kasih dan menerapkan hukum secara benar bentuk dari nilai-nilai itu sendiri.
“Segala macam nilai-nilai yg bagus itu hanya dapat dikembangkan jika dipercayai rakyat. Untuk mencari kepercayaan itu yang paling sulit”, imbuhnya.
Prof. Bomer Pasaribu, SH., SE., MSi. sebagai narasumber mengatakan, “Pertumbuhan bonus demografi harus direspon dengan meningkatkan produktifitas dan daya saing, sesuai ajaran dan jargon manifesto Pancasila untuk masyarakat sejahtera adil dan makmur” ucap Bomer Pasaribu, Dewan Pembina DPP IP-KI.
Lanjutnya, “Diperlukan pembangunan jangka panjang melalui SDM (Sumber Daya Manusia) yang unggul yg berpendidikan baik. Bonus Demografi harus direspon optimis.” ucap Bomer Pasaribu.
Hadir sebagai narasumber Pilar Saga Ichsan, S.T. M.Ars., mengatakan, “Mapancas anak kandung dari IP-KI Lahir 28 Oktober 1958, Ketua Umum ke 6 Mapancas pendiri sekaligus Ketua KNPI Pertama”, ucap biasa disapa Bang Pilar Ketua Umum DPP MAPANCAS (Mahasiswa Pancasila).
“SDM dari IPM (Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia belum merata, namun Indonesia adalah negara berkembang ke-4 (empat) tercepat di dunia”, ujar Pilar.
Jepang hancur lebur perang dunia kedua, dalam satu-dua dekade setelah itu, menjadi industri terbesar didunia. Jepang yang tidak memiliki bonus demografi selalu melajut cepat.
“G20 Indonesia mempunyai positioning yg sangat bagus, ancaman resesi 2023 dapat di cegah dengan masyarakat Indonesia belanja, berdagang, memproduksi sesuatu, mengurangi impor, memperbanyak ekspor”, ujar Pilar Ketua Umum MapancasPancasila
Lanjutnya, “Pancasila harus kita gaungkan dalam setiap detik nafas kita”.
Ketua Umum APKOMINDO dan APTIKNAS, Ir. Soegiharto Santoso menyampaikan keterbukaan informasi global menjadi potensi peluang dibidang teknologi dan informatika bagi kalangan muda untuk menjadi pemain dibidang ekonomi digital.
Dalam pengembangan teknologi dan informatika Ia menyampaikan, “Teknologi dan Informatika sebagai salah satu bentuk cita-cita dan nawacita Indonesia seperti pengembangan internet masuk desa, cyber security, smart city, market place, cloud computing, artificial intelegent, blockcain.” ujar Soegiharto Santoso biasa biasa disapa Bang Hoky.
Penerapan prinsip Penta-Helix sebagai percepatan transformasi pembangunan. Menurutnya, pembangunan harus holostik dan impresif agar dapat menjangkau kemajuan dan kemerataan di Indonesia dan penegakkan supremasi hukum. Tutupnya.
Acara ditutup dengan foto bersama. (dedi/neo)
