NASIONALNEWS.ID, JAKARTA – Beberapa perwakilan masyarakat Kabupaten Karo mendatangi Istana Presiden Republik Indonesia untuk menyuarakan aspirasi dan harapan pembangunan infrastruktur di Tanah Karo. Aksi unjuk rasa digelar di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019)
Diketahui Kabupaten Karo merupakan penghasil pertanian, yaitu sayur mayur dan buah buahan yang dipasarkan sebagian besar keluar daerah. Selain itu Kabupaten Karo juga merupakan daerah pariwisata yang sangat banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Disamping itu pula merupakan penghubung antara Kabupaten lainnya dengan Kota Madya Medan sebagai Kota Administrasi Sumatera Utara.
Dr Ir Edy M Lubis SH.MH pengacara yang juga menjadi perwakilan masyarakat Kabupaten Karo dan berdomisili di Jakarta menyampaikan, dirinya hadir dan mengikuti demo untuk menyampaikan aspirasi di depan Istana Presiden RI.
“Wajar dan sangat pantas masyarakat Kabupaten Karo mendapatkan perhatian khusus dari Presiden RI, dimana dalam Pilpres pada April 2019 Paslon Nomor urut 1 mendapatkan kemenangan sampai 92%,” ucapnya.
Edy menjelaskan, Kabupaten Karo letak dan geografis serta kondisi jalan yang ada pada saat ini sering terjadi kemacetan, akibat volume kendaraan overload.
Pada umumnya antara medan Berastagi sampai Kabanjahe dapat dilalui hanya 2 jam saja.
“Belakangan ini bisa mencapai 7 sampai 8 jam perjalanan. Dampak dari kemacetan ini menimbulkan permasalahan baru yang dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat. Akibatnya hasil pertanian yang dijual atau diangkut ke wilayah lain mengalami kerusakan dan pembusukan, tentunya menurunkan nilai jual atau bahkan kerugian total,” jelasnya.
Sambung Edy, hal itu membuat langka atau berkurang pemasok buah dan sayur ke Kota Medan, akhirnya membuat harga menjadi tinggi, untuk itu masyarakat Karo menginginkan program pembangunan Infrastruktur yang merata
“Masyarakat Karo datang dan dan berharap agar Presiden RI Joko Widodo merealisasikan pembangunan jalan tol Medan Berastagi dengan segera,” harapnya.
Dirinya menambahkan, sebelumnya masyarakat Karo sudah berusaha memohon Pemerintah Provinsi untuk membangun jalan layang atau jalan tol antara Medan dan Kabupaten Karo, hanya saja janji dan harapan yang diberikan tidak pernah terealisasi.
“Jika aspirasi yang diutarakan ini tidak ditanggapi, maka akan ada aksi orasi lagi,” ujarnya.
Sementara Ketua Jambur Pergerakan Sienterem (JPS), Sudarto Sitepu menyampaikan, apabila Presiden juga belum menanggapi aksi ini, dirinya bersama teman-teman lainya akan mengadakan orasi-orasi berikutnya, sampai permohonan dipenuhi.
“Kami akan berslogan Pak Jokowi pemenang 92 % suara jangan kami dianaktirikan,” pungkasnya. (Budi B)