NASIONALNEWS.ID,BANYUMAS-Ade (41) Pria beristri beranak 2 merupakan laki-laki pengangguran namun pandai merayu hingga mengancam akan melakukan pembunuhan terhadap Bunga (16) gadis yang masih duduk di kelas 2 SMA Negri di Banyumas yang ia hamili. 17/10/2024
Bunga 16 Tahun (nama samaran) kini telah memiliki anak yang lahir pada bulan September 2024 merupakan benih dari Ade pria pengangguran di Desanya, selama 9 bulan mengandung Bunga tampak seperti gadis pada umunya tanpa terlihat tanda-tanda kehamilan.
“Awalnya Ade itu mencuri nomor WA Saya melalui Paman Saya, dan tiba-tiba WA ke Saya “Kamu kok Sekarang Cantik” dari situ dia WA terus dan datang kerumah Saya dan itu seringkali, hingga memaksa Saya untuk melayani nafsunya itu di Bulan Februari 2024, Ade sering datang kerumah Saya. Hingga Ade memaksa mengajak Saya untuk melakukan hubungan intim, Saya menolak namun Ade memaksa terus hingga terjadi,” terang Bunga
“Dan untuk mendapatkan Saya ade itu merayu terus ke Saya janji mau dinikahi sampai nangis Dia,” Sambung Bunga
Ade membelikan obat dan diberikan kepada Bunga dengan maksud supaya janin yang dikandung Bunga ini gugur.
“Saya memberitahukan kehamilan Saya kepada Ade, namun justru ade memberikan obat kepada Saya supaya digugurkan dan mengikuti tapi kandungan tetap sehat walau tanpa diperiksakan ke Bidan, sehingga setiap saat Ade seperti ketakutan ketahuan oleh Masyarakat dan takut diusir oleh keluarganya dan warga, sehingga Ade mengancam akan membunuh Saya dan keluarga jika Saya menceritakan kepada orang lain mengenai kehamilan Saya, jadi selama sembilan bulan bener-bener tidak ada yang tahu dari orang tua Saya maupun teman-teman sekolah Saya,” terang Bunga sambil menangis
Pihak Sekolah mengantarkan Bunga pulang kerumah lantaran khawatir dengan Bunga jika Bunga melahirkan di Sekolahan.
“Keluarga Saya baru mengetahui Saya hamil justru dari guru saat mengantarku pulang, dan saat itulah keluarga kami dengan keluarga Ade mediasi di Balaidesa namun tidak ada titik temu, hingga Ayah Saya melaporkan ke Polresta Banyumas atas kejadian ini, dan kami menunggu proses kelanjutan dari pihak Polresta Banyumas,” Ujar Bunga
Dedi selaku keluarga Bunga yang dituakan mengatakan, jadi ini memang ada kuasa hukum yang mendampingi tapi dari kuasa hukum kurang berkomunikasi dengan Bunga maupun Ayahnya, tau-tau ada info ada penawaran mediasi dari pihak Ade dengan kompensasi sebesar 150.000.000,- namun hal ini tidak diketahui oleh keluarga korban, jadi hanya pengacaranya Bunga dengan pengacara Ade.
“Lah kok malah munculnya berita online, kasus ini sudah diselesaikan damai dengan uang kompensasi Rp 150.000.000,- berita bohong itu, dari keluarga Bunga sudah tutup tidak ada mediasi lagi pokoknya proses hukum pelakunya adapun hal lain kita perjuangkan nanti di pengadilan,” Ujar Dedi
“Yang diharapkan semula itu Ade atau keluarganya ada yang datang dengan itikad baik, menengok anaknya tapi yang ada sampai detik ini baik Ade maupun keluarganya sama sekali tidak ada yang tengok,”
“Lah setelah ada Brita yang tidak benar itu baru Pak Budiman selaku PH korban dipanggil Polresta oleh Penyidik dan di ditelpon lah pengacara pelaku oleh penyidik. Disitulah Pengacara baru dengar bahwa pengacara pelaku bersurat mengajukan permohonan mediasi ke Penyidik dan ada suara soal uang di telpon Sebesar Rp 150.000.000,- ,” masih kata Dedi menirukan keterangan PH
“Dari situlah keluarga korban merasa dihina, yang ditunggu-tunggu itikad baiknya kok malah pihak pelaku berunding uang dengan Polisi,” pungkas Dedi
>>>>IMAM S