NASIONALNEWS.ID, JAYAPURA – Pasca operasi ketupat 2019, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, Kapolda Papua Irjen Rudolf Alberth Rodja bersama memimpin Apel Konsolidasi, di lapangan Farns Kaisiepo Makodam XVII/Cendarawasih, Jayapura, Papua, Kamis (13/6/2019).
Dalam sambutanya, Pangdam XVII/Cenderawasih, Yosua mengucapkan terimakasih kepada seluruh prajurit TNI, anggota Polri dan Forkopimda Provinsi Papua, serta tokoh masyarakat yang turut serta membantu dalam kelancaran Operasi Ketupat.
“Semoga pengabdian yang telah diberikan dengan penuh keikhlasan dapat menjadi sebuah catatan amal ibadah untuk kita semua,” ujar Yosua.
Selain itu kata dia, TNI Polri senantiasa meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, serta stakeholders dalam rangka sidang sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU). Agar Provinsi Papua tetap dalam keadaan aman dan kondusif.
“Saya berharap kepada seluruh jajaran TNI Polri untuk senantiasa meningkatkan kerjasama, agar Provinsi Papua tetap dalam kondisi aman dan kondusif,” tegasnya.
Sementara, Rudolf Alberth Rodja mengatakan, bahwa selama kegiatan Operasi Ketupat 2019 telah terjadi sebanyak 22 kasus kecelakaan.
“Ada 22 kasus. Delapan prang meninggal dunia, 19 orang luka berat dan 17 orang luka ringan, serta beberapa kerugian material,” ungkap Rudolf.
Tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih kepada prajurit TNI dan anggota Polri maupun yang terlibat dalam pengamanan Operasi Ketupat sehingga dalam pelaksanaan dapat berjalan aman dan tertib.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih dan seluruh jajaran yang ikut membantu kami dalam pelaksanaan Operasi Ketupat bersama seluruh stakeholder,” tandas Rudolf.
Sekedar diketahui, turut hadir dalam Apel Konsolidasi itu, Kasdam XVII/Cenderawasih, Kabinda Papua, Danlanud Jayapura, Forkopimda Papua, Bupati Jayapura, para pejabat Kodam XVII/Cenderawasih dan para pejabat Polda Papua. (yeri tarima/04)






